Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, tak terkecuali dalam dunia Pendidikan salah satunya adalah penggunaan media dalam proses pembelajaran. Namun kenyataanya, penggunaan media pembelajaran ini terkadang tidak diperhatikan oleh guru, sehingga interaktivitas siswa dengan guru dalam proses pembelajaran menjadi tidak maksimal. Apalagi pembelajaran daring di masa pandemi, diungkapkan oleh beberapa ahli bahwa pembelajaran daring yang berkepanjangan dapat menyebabkan lost generation atau bahkan education death (Prayitno, 2020).
Hal tersebut bukanlah suatu ungkapan yang dilebih-lebihkan melainkan berdasarkan pada fakta lapangan yang ada, sebagai contoh ketika mahasiswa kuliah menggunakan media zoom, banyak yang melakukannya sambil tiduran, makan, naik motor, bahkan ada yang sambil jalan-jalan dsb. Berangkat dari fenomena tersebut, 4 kelompok mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika sepakat untuk mengangkat media pembelajaran Gather Town dikombinasikan dengan Quizizz yang dapat meningkatkan keaktifan dan interaktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Gather Town merupakan perangkat lunak web conference seperti halnya zoom, webex, dll tetapi dengan komponen tambahan untuk dapat melihat virtual room yang kita tempati, misalnya ruang kelas, ruang seminar, ruang auditorium. Pengguna dapat berinteraksi satu sama lain layaknya di dunia nyata, karena ketika masuk ke dalam suatu room maka pengguna akan diarahkan untuk membuat avatar dan menjadi karakter yang dapat digerakkan sesuai keinginan pengguna.
Di dalam Gather Town, selain membuat ruang kelas anda juga dapat menambahkan komponen-komponen lain ke dalam kelas virtual anda seperti, spotlight, meja, kursi, papan tulis digital, podium dll.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami mengangkat media pembelajaran Gather Town ini dengan harapan dapat memberikan gambaran dan inovasi baru dalam proses pembelajaran melalui fitur-fitur yang disediakan oleh Gather Town.”, jelas Septin Lutfiyatul Munawaroh, ketua Tim Peraih Juara Umum dalam kompetisi tersebut.
“Dengan menggunakan media Gather Town kami mengkombinasikan dengan salah satu strategi pembelajaran aktif Role-Playing sehingga interaktivitas selama pembelajaran berlangsung akan meningkat.”, tambah Haninda Desya Ashari.
“Untuk asesmennya sendiri kami menggunakan media Quizizz supaya peserta didik lebih tertantang dan berlomba dengan peserta lain sehingga motivasi belajar siswa akan terus bertahan hingga akhir.”, jelas Muhammad Mus’ab.
Keempat kelompok dari Pendidikan Teknik Informatika tersebut berhasil masuk ke dalam jajaran 7 besar, bahkan 3 diantaranya masuk dalam posisi 3 teratas yakni Juara Umum, Juara I, Juara II, dan Juara Favorit III dalam ajang Lomba Nasional IPAMP 2021 (Inovasi Pembelajaran Abad 21 Masa Pandemi) yang diselenggarakan oleh ALPTK PTM dengan tuan rumah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 5 April – 2 Mei 2021. Lomba Nasional IPAMP 2021 sendiri diikuti sebanyak 53 tim dari perguruan tinggi negeri maupun swasta seluruh Indonesia. (https://fkip.ums.ac.id/2021/04/30/pengumuman-pemenang-lomba-inovasi-pembelajaran-abad-21-masa-pandemi-lomba-koreografi-senam-imagi-masa-pandemi-tahun-2021/)
Berikut ini daftar penerima juara dari pendidikan teknik Informatika
Juara Umum : Role-Playing Interactive Learning dengan Media Gather dan Quizizz untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa
Link Video : https://youtu.be/eVeQYd3RfPs
Juara I : Play and Learn with Gathertown for interactive Online Learning
Link Video : https://youtu.be/Y_SCYqNCsOk
Juara II : Inovasi Pembelajaran Abad 21 Menggunakan Gather Town dan Quizizz
Link Video : https://youtu.be/E978W2rEQbU
Juara Favorit III : Pembelajaran Daring Berbasis Virtual Class Menggunakan Gather Town
Link Video : https://youtu.be/o5qgJQ_87ww
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dengan pencapaian ini, semoga apa yang kami lakukan ini dapat memberikan sumbangsih kepada prodi pendidikan teknik informatika, dan berharap ke depannya bisa memperoleh akreditasi unggul.” ungkap Rahmat Syawaludin.
“Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada tim dosen prodi pti yang telah membimbing dan mendukung kami dengan segala fasilitas yang diberikan, kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi teman-teman yang lain khususnya mahasiswa semester 2 dan 4 bahwa tidak perlu takut mencoba, insyaallah akan ada hasilnya.” tambah Aulia Qisthi.