Kerjasama dengan Timedoor Academy, Mahasiswa PTI UMS Lakukan Pelatihan Coding

Empat mahasiswa PTI UMS melakukan pelatihan Algoritma dan Coding sederhana (13/12/21) kepada 20 siswa-siswi kelas tiga SD Negeri Sambirembe 1, Sragen. Keempat mahasiswa tersebut adalah Rahmat Syawaludin, Khoirudin Nur Wahid, Ikhwan Caesar Amri Pradana, dan Vina Nur Aisyah. Kegiatan pelatihan coding terlaksana dengan dukungan dari Prodi PTI UMS serta Timedoor Academy yang memberikan pelatihan coding terhadap mahasiswa PTI sebelum melakukan pelatihan ke siswa-Siswi. Kegiatan diawali dengan pengenalan teknologi kepada anak-anak seperti games, implementasi IoT sederhana, dan mengenali teknologi yang biasa dipakai anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Ketika anak-anak mendapatkan gambaran mengenai teknologi yang biasa dipakai, Mahasiswa PTI mulai melakukan bridging mengenai teknologi dibelakang layar, yaitu algoritma dan coding.

Pelatihan algoritma dan coding dilakukan dengan menggunakan scratch dan Dragon Blast. Dragon Blast merupakan salah satu media sederhana, menyenangkan, dan mampu memberikan pengetahuan algoritma dasar kepada anak-anak sehingga anak-anak mampu memahaminya dengan mudah. Pada Dragon Blast, anak-anak diminta untuk menyelesaikan sebuah puzzle dimana seekor naga harus memakan sebuah makanan untuk menuju ke tahap selanjutnya. Setiap tahap dalam Dragon Blast menjelaskan algoritma sederhana seperti cara penggunaan if-else, perulangan, dan lain sebagainya. 

Salah satu kendala terbesar yang dihadapi Mahasiswa PTI UMS dalam melakukan pelatihan Algoritma dan Coding sederhana ini adalah anak-anak pada sekolah tersebut belum familiar dengan penggunaan sebuah laptop atau personal computer. Sehingga hal yang perlu dilakukan pada awalnya adalah mengenalkan bagian-bagian dari sebuah laptop dan cara penggunaan touchpad dan mouse untuk mengoperasikannya. Kendala lain yang ditemui adalah media yang menggunakan Bahasa Inggris, namun karena media tersebut didukung dengan user interface yang sederhana maka anak-anak mampu mengoperasikan media meskipun perlu perhatian khusus. 

Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan menyatakan harapan atau cita-cita anak-anak. Banyak diantara mereka ingin menjadi seorang guru dan pembuat sebuah aplikasi dan permainan. Melihat antusias anak-anak dalam mengikuti program pelatihan ini, diharapkan pelatihan ini bisa terus dilakukan di berbagai wilayah untuk membangun motivasi anak-anak membangun Bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Rahmat, selaku koordinator kegiatan berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan karena coding menjadi bekal yang penting bagi anak-anak di era sekarang.